Laga sarat memori pelatih
Sumber: Waspada Online
MEDAN - Laga PSMS Medan kontra Persipura Jayapura dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Teladan, Rabu malam ini, akan menjadi laga emosional bagi Pelatih Raja Isa.
Di sinilah pembuktian Raja Isa sebagai penanggungjawab strategi Ayam Kinantan. Tak dipungkiri Persipura adalah produk binaannya pada lima tahun silam. Artinya, tangan pelatih asal Negeri Jiran ini turut andil dalam perkembangan skuad Mutiara Hitam menjadi salah satu tim yang ditakuti saat ini.
“Saya senang menghadapi hampir 99 persen pemain Persipura mantan anak asuh saya dari pembinaan di tahun 2007 silam. Saya senang sudah meninggalkan kesan yang baik. Walaupun tidak menikmati AFC dan gelar juara lainnya, tapi ini hasil kerja pembinaan dua tahun selama di Jayapura,” katanya, Selasa.
Walau sudah tak asing dengan karakter permainan lawan, hal itu tidak menjadikan PSMS dijamin menang. Sebaliknya, kondisi tersebut tetap menjadi dasar berpikir bagi Raja Isa dalam meramu taktik dan strategi membendung kecepatan Boaz Salossa cs.
“Kita tidak memandang remeh Boaz Salossa, Zah Rahan, dan pemain muda seperti Lucas Mandowen yang kini telah menjelma menjadi pemain inti. Tanpa Titus Bonai, kecepatan lawan sedikit berkurang. Karena itu, kita minta pemain fokus lebih baik karena Persipura bermain taktis dan memiliki counter attack yang luar biasa,” bebernya lagi.
Hal itu diakui Jacksen Tiago, sang Pelatih Persipura. Tak dipungkirinya, skuad asuhannya harus bekerja keras jika ingin meraih poin di Stadion Teladan.
“Lagipula Pak Raja Isa adalah satu-satunya pelatih di ISL yang punya segala kemampuan dan pengetahuan cukup untuk mengalahkan kami. Karena yang membentuk tim ini adalah dia. 85 persen dari tim ini dibentuknya, sehingga kami harus bekerja dalam keadaan maksimal untuk merealisasikan target poin,” ujar pelatih asal Brazil ini lewat pesan singkatnya kepada Waspada Online.
Editor: AUSTIN ANTARIKSA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar