MEDAN - Rekor tak terkalahkan PSMS dalam enam laga terakhir akhirnya pecah. Persipasi sukses mengandaskan harapan PSMS untuk membawa pulang poin setelah ditundukkan 2-3, tadi sore.
Dua gol dari Rahmat dan Mahadi Rais tak cukup untuk menundukkan lawan yang berhasil comeback dengan gelontoran tiga gol.
Pada laga tadi sore Pelatih PSMS, Suharto langsung menekankan kepada anak asuhnya untuk tampil menekan. Diperkuat dua pemain rekrutan baru, Novianto dan Ade Candra Kirana Ayam Kinantan tampil lebih ngotot dari tuan rumah yang didukung sekitar 3000 penonton.
Laga berjalan tiga menit, PSMS dikejutkan aksi striker tuan rumah, Mansyur. Beruntung bola masih bisa diamankan Syahbani.
Serangan gencar PSMS hampir membuahkan hasil di menit ke 19. Ade melepaskan umpan matang yang diteruskan tendangan Gaston Castano. Namun masih melenceng tipis di atas mistar. Kebuntuan pun pecah menit 23 setelah Rahmat merangsek ke depan dan menanduk umpan sudut Affan Lubis.
Namun keunggulan hanya bertahan 10 menit, setelah striker anyar Persipasi, Emanuel Serge menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat tandukan kepala. Skor bertahan hingga paruh waktu.
Pada interval kedua, PSMS langsung menggebrak. Belum genap satu menit laga berjalan striker muda, Mahadi Rais mencetak gol perdananya di kompetisi profesional. Berawal dari akselerasi Gaston Castano yang menerobos kotak penalti dan memberikan umpan kepada striker berusia 20 tahun itu. Mahadi dengan dingin mengkonversinya menjadi gol.
Namun lagi-lagi PSMS lengah hingga Persipasi menyamakan kedudukan lewat MAnsyur di menit 59. Petaka untuk PSMS terjadi setelah wasit Ahmad Suharya menunjuk titik putih akibat pelanggaran Putra Habibi terhadap Stephen Menoh semenit berselang. Mennoh bereaksi berlebihan, padahal Putra Habibi menyapu bola dengan tekel bersih.
Protes keras yang dilancarkan kubu PSMS tak digubris wasit. Mennoh yang mengeksekusi sendiri penalti tersebut membalikkan keadaan menjadi 3-2 dan bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit setelah tendangan Vagner di menit terakhir hanya membentur mistar.
Usai laga Pelatih PSMS Suharto langsung menunjuk wasit sebagai biang kegagalan timnya. “Kalian lihat sendiri bagaimana pertandingan tadi kan? Wasit lagi, wasit lagi yang jadi biang kerok. Perjuangan kami (pelatih) selama ini rusak oleh kepemimpinan pengadil yang tidak berlaku adil pada tim kami,” ungkap Suharto.
Menurutnya, PSSI dan PT Liga Indonesia (LI) harus segera melakukan tindakan atas prilaku tidak professional wasit. “Oknum wasit nakal seperti pertandingan tadi lah yang merusak persepakbolaan Indonesia.
“Kami minta PSSI mengambil sikap tegas atas hal ini. KInerja wasit
seharusnya mendapatkan pantuan yang independent, biar tidak merugikan tim,” sebutnya.
Sebaliknya Asisten Pelatih Persipasi Ega Raka Galih mengakui, dari 13 pertandingan yang telah digelar timnya, PSMS merupakan lawan yang paling berat. “PSMS memang lawan tangguh. Mereka berhasil mendikte kami di hampir sepanjang babak pertama. Kemenangan ini sangat kami syukuri," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar